Pengalaman Menginap di Reddoorz Near Plaza Atrium Senen

Kampung Lali Gadget, Bantu Kenalkan Permainan Tradisional

 

kampung lali gadget
Kampung Lali Gadget, pic by Instagram @kampunglaligadget

Di jaman yang sekarang ini sering kita temui anak-anak yang hampir tak bisa lepas dari gawainya. Bahkan saat ini sering kita temui anak-anak yang duduk dengan khusyuk di warkop, hanya demi nebeng wifi untuk bermain game online, melihat layanan live streaming, maupun bermain sosial media yang semakin luas. Fakta-fakta ini lah yang bikin kita resah, karena di usia anak-anak seharusnya mereka bisa bermain dan bergerak riang dengan sesama teman, mengeksplorasi indahnya alam ini.

Hal ini lah yang kemudian mendorong Achmad Irfandi untuk melakukan gerakan yang dinamai Kampung Lali Gadget (KLG) di desanya, desa Pagerngumbuk, kec. Wonoayu, pada 3 Agustus 2018 silam. Adanya program ini tak lepas dari dukungan perangkat desa yang bersedia meminjamkan tanah seluas 45 x 50 meter untuk digunakan dalam proyek ini. Selanjutnya warga sekitar dilibatkan dalam membuat aneka permainan tradisional dan menjualnya. Selain itu ada juga yang menjual makanan dan minuman untuk para pengunjung KLG ini.


Kampung Lali Gadget, Bantu Kenalkan Permainan Tradisional

Apa yang dilakukan Irfandi memang sangat totalitas, untuk agenda pertamanya saja melibatkan sekitar 475 anak dari Surabaya dan Sidoarjo. Mereka hadir untuk memainkan aneka permainan tradisional yang sudah disiapkan, dari sini dia melihat fakta bahwa anak-anak enjoy bermain dan berinteraksi dengan teman-temannya. Kegiatan di KLG ini dimulai dari jam 8 – 12 siang, setiap hari Minggu. 

Awalnya anak-anak mengaku sedikit kesulitan tapi mereka terlihat bahagia dan saling bekerja sama dalam memainkan permainan yang bahkan sebelumnya belum mereka kenal sama sekali, apalagi lokasi KLG ini begitu teduh. Itu tandanya semua sudah sejalan dengan misi permainan, yaitu melatih kekompakan, menumbuhkan kebersamaan, saling peduli, dan saling membantu dalam menjalankan permainan. Pengalaman-pengalaman ini yang jelas tidak bisa didapatkan anak-anak kalau hanya bermain dengan gawai mereka.

Tidak hanya mengenalkan anak-anak pada berbagai permainan tradisional saja, di sini juga diajarkan edukasi budaya, edukasi satwa, kearifan lokal, dan juga olah raga. Tak hanya diajarkan mengurangi aktifitas dengan gadget, di KLG juga membantu anak mengenal berbagai budaya di negeri ini.


Mengapa Kamu Harus Sering Main ke Kampung Lali Gadget?

1. Bisa Mengatasi Kecanduan Gadget

Konsep dari Kampung Lali Gadget ini memang untuk mengatasi anak-anak yang kecanduan gadget agar bisa bermain dengan teman dan juga alam, makanya saat berkunjung kesini kalian tidak diperbolehkan untuk membawa gadget. Di KLG bukan hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja, tapi orang tua anak dan masyarakat umum juga bisa mengikuti kegiatan seru yang ada di sini.

2. Punya Banyak Kegiatan yang Edukatif

Sebagai orang tua yang pernah merasakan serunya bermain di luar ruangan dan memainkan permainan tradisional, tentunya kita juga menginginkan anak merasakan pengalaman yang sama. Karena KLG berasa di perkampungan, jadi kita bakal merasakan sensasi main ke sawah, di kebun, taman, dan juga bermain di sungai dengan banyak teman-teman sebaya.

Sejak berdirinya Kampung Lali Gadget hingga saat ini sudah berhasil menghidupkan kembali sekitar 120 macam permainan jadul seperti dakon (congklak), bola bekel, gasing, kelereng, bakiak, egrang, laying-layang, dan masih banyak permainan seru lainnya. 

3. Bantu Anak Jadi Lebih Kreatif

Di Kampung Lali Gadget, kita tidak hanya diajak bermain saja, melainkan kita bisa ikut serta membuat berbagai permainan tradisional dari bahan-bahan yang ada di alam sekitar. Seperti untuk membuat bakiak dan egrang mereka menyediakan bahan dari bamboo yang memang banyak tumbuh subur di sana. Selain itu di KLG juga diajari cara membuat permainan dari bahan baku gedebok pisang yang dibentuk menjadi timbangan, mobil-mobilan, senapan, kuda lumping, dan masih banyak lagi. 

Dengan mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan di Kampung Lali Gadget, anak-anak juga belajar rasa toleransi terhadap teman, belajar cara menghargai teman, bersikap tenggang rasa, melakukan geraskan fisik jadi lebih sehat dan hati juga bahagia. Anaka bakal lebih senang karena permainannya juga tidak monoton, sesekali anak diajak turun ke kali untuk bermain air dan lumpur, menanam padi di sawah, dan banyak kegiatan seru yang belum tentu bisa didapatkan saat di rumah.

4. Gratis Pada Hari Minggu

Untuk bisa bermain dan bersenang-senang di Kampung Lali Gadget, anak-anak tidak dikenakan biaya sama sekali kalau datang pada hari Minggu. Untuk biaya parkirnya juga sistemnya secara sukarela. Tapi kalau ada sekolah-sekolah atau komunitas yang ingin menggunakan KLG di weekday, baru dikenakan biaya. Setiap dana yang masuk kemudian dikelola oleh yayasan Kampung Lali Gadget yang diketuai oleh Irfandi. Fyi teman, kalau mau berkunjung ke Kampung Lali Gadget kalian harus mengisi formulir pendaftaran yang bisa diakses pada bio Instagram @kampunglaligadget


Mengenal Sosok Achmad Irfandi

Achmad Irfandi merupakan pencetus Kampung Lali Gadget, pria kelahiran 12 Mei 1993 ini meruoakan lulusan Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negeri Surabaya pada tahun 2016 dan sudah mendapatkan gelar Magister di bidang yang sama dari universitas yang sama juga di tahun 2021.

Dengan mendirikan Kampung Lali Gadget, Irfandi juga membantu perekonomian warga sekitar dengan membuat mainan tradisional dan menjualnya kepada pengunjung. Selain mainan, warga juga menjual aneka makanan dan minuman. 

Apa yang diinginkan Irfandi sangat sederhana tapi cukup bisa mengubah pandangan anak-anak, selain untuk melestarikan permainan tradisional, melalui Kampung Lali Gadget ini diharapkan juga mampu memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. Berbagai jenis mainan tradisional yang bisa dibeli di KLG ini antara lain, kitiran bambu, gasing, kitiran klutuk, toktok, bola bekel, dan seruling suit.

Berdirinya KLG ini kemudian mengantarkan Irfandi mendapatkan sederet penghargaan, diantaranya meraih penghargaan sebagai Pemuda Plopor Sidoarjo tahun 2017/2018, Pemuda Pelopor Provinsi Jatim tahun 2020/2021, kemudian mendapatkan penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia Award (SIA) 2021 pada Kategori Penggerak Konservasi Budaya melalui Kampung Lali Gadget.

Melalui Kampung Lali Gadget ini kita semestinya lebih menyadari plus minus penggunaan gadget pada anak, anak-anak memang sebaiknya lebih banyak mengenal dunia dengan bermain dengan teman seusianya dan lebih mengenal lingkungan juga alam dari pada harus terkungkung dengan layar gawai. Semoga kedepannya makin banyak lagi kegiatan positif seperti yang dilakukan Achmad Irfandi di seluruh pelosok negeri ini.

Komentar